Secarik Kertas Usang


Seperti ada yang berbeda. Seingatku, aku baru saja merebahkan tubuhku dikasurku yang cukup empuk, dengan berbalut selimut tebal ditubuhku. Tapi sekarang, aku merasa banyak air disekilingku. Satu persatu butiran airpun mulai mengenai mataku. Seolah sedang berusaha mengetuk pintu mataku agar segera dibuka. Dari jauh perlahan aku mendengar suara sepatu yang sepertinya berjalan ke arahku. Semakin dekat suara itu kudengar, dekat, dekat, dan dekat sekali sekarang. Kemudian dengan lirih seseorang berkata “Kau tau kan aku siapa? Aku adalah kamu. Mulai saat ini kita sedang sama-sama berjalan. Dan langkahmu adalah langkahku. Hingga sampai ujung jalan nanti kau berjalan, disana kau akan menemukanku”.
Aku berusaha membuka mataku perlahan. Berkali-kali kucoba namun tetap tak bisa. Seolah ada yang sengaja mengoleskan lem dimataku ini. “Emm, emm, emmmmmmmm”. Kenapa aku juga tak bisa berbicara. Siapa yang berani menutup mulutku dengan kain?. Lalu aku tak mendengar seseorang itu berbicara lagi. Aku juga tak mendengar suara dia pergi. Dimana, dan siapa dia?. Tubuhku mulai berontak, aku berusaha menggerakkan tanganku dan kakiku. Tapi tetap tak bisa. “Baiklah, aku akan mencobanya kembali” kataku dalam hati.
Aku tidak menyerah, aku berusaha sekuat tenaga. Hingga akhirnya “aaaaaaaaa................hufff hufff huff”..” Aku bangun dengan berteriak dan nafasku yang terputus-putus. Seketika tubuhku berkeringat dan nafasku masih ngos-ngosan. Rasanya seperti habis lomba lari marathon dan dikejar anjing.
Kemudian aku mengamati di sekelilingku. Aku bingung, kenapa aku bisa tidur dijalan. Tidak ada kain yang menutup mulutku. Tangan dan kakiku juga tidak diikat dengan tali. Tapi, kenapa tadi susah sekali untuk bergerak. Dan semakin bingung dengan orang misterius yang menghampiriku dengan kata-katanya yang sampai sekarang masih membuatku cukup pening.
Aku baru tersadar tanganku mulai membiru, tubuhku menggigil dan kepalaku berat seolah ada tuyul yang duduk diatas kepalaku. Kemudian, aku mulai mengangkat kedua kakiku perlahan. Baiklah aku akan berjalan. Samar-samar aku lihat cahaya dari arah sana. “ Mungkin ada seseorang disana yang bisa menolongku”. Pikirku.
Aku mulai mendekati cahaya terang itu. Aku berusaha berlari. Dan kulihat sepertinya cahaya itu memang sengaja mendekatiku. Tapi, kenapa cahaya itu semakin cepat, cepat dan cepat datang kearahku. Dan cahaya itu semakin menyilaukanku.
Brakkkkkkk............ Ada benda yang mengenai tubuhku. Apapun itu aku tak tau. Yang aku rasakan sekarang aku seperti terbang jauh dari cahaya itu. Tubuhku serasa ringan. Entah, dimana nanti tubuh ini mendarat.
(bersambung) follow me on instagram : @safitrienni

Posting Komentar