Surat Terbuka Untuk Calon Suamiku

Untukmu, yang masih terus kusebut dalam doa
Sumber Klik disini




Hey, sedang apa kamu sekarang?
Kubayangkan dirimu sedang tenggelam ditengah kesibukan. Serius menatap layar, memeras otak untuk belajar, atau tengah asyik berbincang bersama kawan seperjuangan. Sadarkah dirimu, kamu selalu tampak lebih gagah saat sedang berkonsentrasi penuh seperti itu? Aku ingin segera bisa menyapukan jariku di tulang rahangmu. Meletakkan kepala pada jarak antara kepala dan bahumu.
Aku, merindukanmu. Dari dulu.

Sedang apakah dirimu sekarang?
Berani bertaruh, keberadaan calon istrimu ini sedang tak sedikit pun berkelebat di pikiran. Kau kerap menyingkirkanku demi bisa fokus mengejar impian. Tapi tak layak rasanya jika kuangkat suara keberatan. Menyadari bahwa kau telah dipersiapkan sepatutnya membuatku merapal syukur tak berkesudahan.
Aku selalu membayangkan bagaimana nanti kita akan bertemu. Apakah akan lucu, romantis atau justru sebenarnya kau dan aku sudah saling mengenal dari dulu? Apapun jalannya, aku berharap kelak kita akan saling menemukan. Bertukar pandangan untuk kemudian tahu:
Akulah muara akhir petualanganmu. Kehadiranmu, mencukupkanku.