Dooorrrrr…., doorrrrrr,doorrrrr…. Aku
mulai mendengar suara-suara kembang api itu. Ya, sudah banyak orang diluar sana
yang menyalakan sebuah benda yang mengeluarkan percikan api yang buyar dengan
sendirinya di atas awan dengan indahnya.
Tak sedikit pula dari mereka yang merayakan momen tahun baru bersama keluarga,
kerabat, maupun kekasih.
Berbeda dengan malam tahun baru
sebelumnya. Kali ini aku tak berkumpul dengan mereka, aku juga melewatkan
menikmati indahnya kembang api yang tersuguh indah berwarna-warni bermunculan
di malam yang cerah.
“Seperti halnya membuka lembaran buku
dari halaman satu ke halaman berikutnya.Tetapi apakah semudah itu? “ Tanyaku
dalam hati sambil megetik huruf demi huruf hingga membentuk kalimat dalam
sebuah lembar kerja tugas akhir semesterku.
“Hmmmmm..rasanya tidak. Di satu sisi,
banyak cerita yang sayang untuk dilupakan begitu saja di lembaran yang
lama.Disisi lain, tidak mungkin jika aku tetap berkutat dalam lembaran tersebut. Karena pada lembaran baru itulah
aku bisa mengetahui kelanjutan cerita dari lembaran lama. Apakah pada lembaran
baru aku akan menemukan cerita yang lebih indah. Ataukah malah lebih buruk
daripada lembaran yang lama. Entahlah. Hanya Tuhan yang tahu”. Aku masih saja
bertanya-tanya dalam benakku.
“Tetapi tidak ada yang salah aku
mempunyai rencana pada lembaran baru”pikirku dalam hati.Kemudian aku mengambil
secarik kertas dari binderku dan sebuah pena. Kemudian aku berkata kepada
diriku sendiri ” Ya, memang dalam lembaran lama banyak
pengalaman,cerita,dan hal-hal yang menakjubkan hingga sesuatu yang tidak
menyenangkan . Tetapi, semua cerita itu sudah hampir sampai pada akhir lembar
dan akan berganti pada lembar berikutnya. Renungkan, apa hal yang begitu
berkesan dan apa yang begitu disesalkan.
Kemudian pikirkan, bagaimana caranya memperbaiki yang perlu diperbaiki
dan meningkatkan apa yang seharusya ditingkatkan pada lembaran baru, agar terukir
karya dan kesan yang membanggakan nantinya”.
Akupun merenungkannya dan berfikir sejenak.
“Dan aku tau apa yang akan ku
goreskan pada secarik kertas ini”. Kemudian aku menuliskan rencana-rencanaku di
Tahun esok dalam putih kertas tersebut.
Dan akhirnya secarik kertas tersebut
penuh dengan goresan kata demi kata sebuah rencana-rencanaku yang tersusun rapi
pada tahun yang baru.
Kemudian aku merenung dalam ramainya
malam pergantian tahun baru ini ” Begitu
banyak orang yang hanya menghabiskan waktu menikmati tahun baru tanpa ada
rencana yang jelas pada tahun berikutnya. Ya Allah terimakasih telah
memberikanku umur sampai detik ini. Ijinkan aku melakukan semua
rencana-rencanaku pada hari esok hingga hari-hari selanjutnya ya Allah. Dan berikan
aku kesempatan untuk memantaskan diriku pada tahun 2015. Amin Ya Rabbal Alamin